Saturday, October 24, 2009

"Magic" in a Tube

* "Magic" in a Tube


Salah satu “mainan” favorit saya adalah kaleidoscope. Ya, benda berupa tabung cermin berisi manik-manik atau objek-objek berwarna lain, yang pantulannya membentuk pola-pola abstrak yang indah, rumit, dan selalu berubah-ubah. Saya betah memandangi pola-pola yang mirip kaca patri ini berlama-lama. Duluu sekali saya pernah punya satu kaleidoscope. Tapi gara-gara ceroboh, pecahlah benda kesayangan itu. Nah, baru-baru ini saya menemukan penggantinya di Frankfurt Book Fair.

Di antara kesibukan mondar-mandir memenuhi jadwal-jadwal janji temu di Book Fair itu, biasanya sesekali saya berusaha mengambil napas sejenak dengan berdiri di pojokan sambil makan es krim, atau keluar ke halaman. Hari itu sebagian besar janji temu adalah di Hall 3 yang (selalu) lebih ramai dibandingkan hall-hall lainnya. Masih ada waktu sekitar satu jam sebelum janji temu berikutnya di Hall 8 yang cukup jauh dari Hall 3. Saya keluar ke halaman, untuk sedikit ganti suasana. Begitu keluar pintu, angin dingin yang tajam menggigit langsung menerpa wajah saya. Banyak perokok di luar sini, dan banyak juga yang duduk-duduk di bangku taman sambil menikmati makan siang atau sekadar memeriksa kertas-kertas catatan mereka. Saya berjalan ke arah Hall 5. Asyik juga berjalan santai dalam udara dingin begini. Di depan Hall 5 ternyata banyak kios yang menjual berbagai pernak-pernik, mulai dari perhiasan, syal, topi, batu-batuan, ukir-ukiran, dsb. Saya melihat-lihat sambil lalu saja. Hanya berhenti agak lama di depan kios ukiran kayu, untuk memperhatikan si pemilik kios yang sedang mengukir sepotong kayu menjadi bentuk burung hantu. Foto-foto hitam-putih yang digantung di kiosnya juga menarik perhatian saya. Foto-foto hutan, berbagai tanaman, dan pohon-pohon. Lalu saya melanjutkan berjalan. Yang kemudian membuat langkah saya benar-benar terhenti adalah sebuah kios yang---oh-sungguh-tak-disangka---menjual "mainan" favorit saya, benda yang sudah begitu lama saya cari-cari. Kaleidoscope. Dan kaleidoscope yang dipajang di kios itu cantik-cantik sekali desain eksteriornya. Yang paling kecil seukuran tabung lipstik dan harganya jauh lebih mahal. Setelah bingung memilih-milih, karena semuanya bagus, jadilah saya membeli dua kaleidoscope ukuran sedang. Yang satu eksteriornya biru tua bermotif, dengan isi manik-manik berwarna-warni cemerlang. Yang satu lagi berbentuk mercu suar, diisi dengan minyak dan kerang-kerang serta bebatuan laut. Senaaaang sekali rasanya, menemukan pengganti yang dulu pecah itu.

Selain kaleidoscope, ada juga dijual teleidoscope. Bedanya adalah teleidoscope digunakan untuk membentuk pola-pola kaleidoskopis dari objek di luar benda tsb. Sambil membungkus belanjaan saya, Monika, si perancang dan pembuat kaleidoscope itu, tak lupa menyelipkan kartu namanya. Kalau berminat melihat website-nya, lihat di sini

No comments: